Biji Kedawung |
Kedawung (Parkia timoriana)
termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat langka Indonesia dengan
status kelangkaan dan ancaman “jarang”. Pohon kedawung merupakan pohon
raksasa hutan, batangnya besar, lurus dan tinggi di hutan, pohon ini
merupakan salah satu jenis pohon yang tertinggi dibanding dengan
jenis-jenis pohon-pohon yang lain di hutan. Umumnya pohon kedawung hidup
di hutan pada lereng-lereng yang terjal, dan pohon kedawung raksasa ini
memberi sinyal kepada kita bahwa dia diciptakan Tuhan tumbuh di
lereng-lereng bukit yang terjal untuk melaksanakan tugas mulia
melindungi tanah dari erosi dan longsor. Pohon kedawung mempunyai akar
papan yang tingginya bisa mencapai 5 m, sehingga kalau ada erosi tanah
dan longsor pohon kedawung langsung menangkap tanah, menahan dan
menghentikan erosi dan longsor.
Pohon kedawung merupakan tumbuhan
polong-polongan yang akar dan guguran daunnya menyuburkan tanah di
sekitar tempat tumbuhnya. Kita melihat beranekaragam jenis-jenis
tumbuhan obat lainnya yang hidup dan tumbuh di sekitar pohon kedawung
di hutan. Pohon kedawung menunjukkan sikapnya yang sangat bersahabat
dengan pohon dan tumbuhan lainnya. Dia dengan gagah menjadi pohon
pengayom dan pelindung terhadap beranekaragam jenis pohon dan tumbuhan
lainnya
Manfaat Kedawung
Gambar : Bunga Kedawung Hampir seluruh bagian dari kedawung,
yaitu mulai dari akar sampai daun dan buah bermanfaat untuk obat,
terutama untuk obat penyakit perut. Pada berbagai literatur diketahui
bahwa daun kedawung dapat digunakan sebagai obat sakit perut nyeri dan
mulas; bijinya dapat digunakan sebagai obat untuk nyeri haid,
kejang-kejang pada waktu haid, atau akan bersalin, demam nifas, kholera,
mulas, masuk angin, antidiare, mencret, sakit perut, karminatif, borok,
kudis, luka, sakit pinggang, sakit jantung mengipas, cacingan, radang
usus, penguat lambung dan cacar air; dan kulitnya dapat digunakan
sebagai obat kudis. Dikemukakan bahwa polongnya setelah ditumbuk dengan
air dipakai sebagai sampo untuk mencuci kepala. Biji yang tua sebagai
obat penyakit kolera. Orang melayu menggunakan biji kedawung sebagai
obat penyakit kolik dan obat penguat lambung.
Kedawung oleh masyarakat Afrika dijadikan
sebagai lambang pohon kehidupan di sana, karena penggunaannya yang
sangat luas dalam kehidupan masyarakat yang meliputi semua bagian mulai
dari akar, kulit, kayu, daun, polong/pond, biji, dan bunga yang digunakan dalam pembuatan makanan atau minuman sampai pada pengobatan tradisional. Bubur pond sangat
kaya akan karbohidrat dan vitamin C, sehingga dapat digunakan dalam
pembuatan berbagai jenis makanan berenergi tinggi (kue-kue kering yang
tahan lama disimpan), berbagai macam minuman segar, dan bahan pengganti
gula. Selain itu dapat juga digunakan sebagai penghasil ekstrak warna
coklat yang menyerupai minuman cola. Biji yang kering dapat dibuat menjadi berbagai makanan bergizi tinggi dan minuman pengganti kopi (yang disebut café du Soudan). Di
dalam biji ini cukup banyak mengandung berbagai asam amino esensial,
terutama methionin dan triptophan. Potensi yang sangat menarik dari biji
kedawung adalah memiliki protein dan lemak yang tinggi. Komposisi kimia
biji kedawungmengandung : protein sistein yang cukup menonjol sebesar 42,3%, lemak 24,6%, Karbohidrat 22,1%, serat 3,6% dan abu 7,2% .
Total pemanfaatan biji kedawung secara
nasional selama tahun 1998 mencapai sebesar 75 ton, dan tahun 1996
hanya mencapai 12 ton, yang berarti selama 2 tahun terjadi peningkatan
pemanfaatan sebesar 25 %. Biji kedawung ini secara tradisional sudah
lama diketahui masyarakat untuk obat gangguan pencernaan dan merupakan
bahan baku jamu 10 terbesar yang dibutuhkan oleh industri jamu di
Indonesia.
Referensi
Anonim. Tri-Stimulus Amar Konservasi Kedawung. http://www.ipb.ac.id/id/?b=386.
Zuhud, Ervizal AM. Tumbuhan Obat Kedawung (Parkia timoriana): Sebagai Stimulus Aksi Konservasi di Taman Nasional Meru Betiri.
sumber : http://www.iwf.or.id/ dan www.matoa.org
Kedawung ini juga merupakan salah satu komposisi pembuatan produk Herbal XAMdetox
Simak Lebih Lanjut klik disini
Salam Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar