Sabtu, 14 Juli 2012

Cabai Bantu Atasi Serangan Jantung?


Cabai
www.kabarinews.com
Studi baru mengatakan cabai pedas bisa dimanfaatkan untuk melindungi seseorang dari penyakit jantung.
Cabai rasanya pedas, tapi uniknya karena pedasnya itu banyak orang suka dan selera makan pun jadi meningkat. Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan karena bisa melancarkan pencernaan, cabai pun dianggap menjadi salah satu bahan untuk menurunkan berat badan.
Baru-baru ini diumumkan keuntungan mengkonsumsi cabai, dalam studi yang dipimpin oleh Prefesor Zhen Yu Chen dari Chinese University of Hong Kong diungkapkan bahwa kandungan cabai yang pedas memberi keuntungan bagi tubuh terutama bermanfaat untuk melindungi seseorang dari penyakit jantung. Penemuan itu ia ungkapkan dalam forum National Meeting of American Chemical Society ke 243 di San Diego, Amerika Serikat.
Melalui beberapa tes pengujian senyawa capsaicin atau zat yang memberikan rasa pedas cabai terbukti mampu meningkatkan kerja organ jantung. Zat-zat capsaicinoid dalam capsaicin berfungsi mengurangi akumulasi kadar kolesterol pada tubuh, dengan meningkatkan kerusakan pada lemak jahat kemudian membuangya keluar melalui BAB (buang air besar).
Kerja capsaicinoid memblokir cyclooxygenase-2, yaitu suatu gen yang bisa membuat pembuluh darah
arteri berkontraksi dan dapat menghalangi aliran darah ke jantung. Nah, Capsaicinoid bekerja untuk menurunkan lemak di pembuluh darah, pasalnya lemak ini bisa jadi ancaman karena dapat mempersempit arteri dan jadi pemicu serangan jantung dan stroke. Kesimpulan dalam studi ini adalah, capsaicinoid yang terdapat pada cabai bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja jantung dan kesehatan pembuluh darah.
Tapi ada yang perlu dperhatikan, Chen mengingatkan, meski cabai bermanfaat tapi konsumsi yang berlebihan juga tidak direkomendasikan bagi kesehatan para penderita penyakit jantung. Pasalnya cabai memang bukan pengganti dari obat penyakit jantung yang biasa dikonsumsi para penderita jantung. “Pada dasarnya diet yang baik adalah yang seimbang. Cabai ini mengkin bisa dibilang sebagai suplemen,” kata pakar ilmu gizi dan pangan itu. 

Salam Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar