SEIRING meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan, kasus-kasus penyakit kandungan maupun infertilitas
semakin banyak. Penyakit yang sering terjadi pada organ reproduksi
wanita antara lain:
- Radang atau infeksi.
- Kelainan bawaan.
- Tumor. Tumor ada yang ganas dan ada yang jika seperti kista endometriosis (tumor jinak indung telur) dan myoma uteri (tumor rahim). Penyakit-penyakit di atas haruslah diwaspadai karena dapat mengganggu kualitas hidup dan penyebab infertilitas.
- Mengetahui pola normal/abnormal dari siklus haid kita.
- Mengetahui gejala penyakit karena infeksi.
- Mengetahui adanya pembesaran pada organ reproduksi.
- Mengetahui gejala akibat pendesakan
- Melakukan pemeriksaan, antara lain: pemeriksaan Ginekologi, Laboratorium, Rontgen (HSG), Ultrasonografi (USG) dan Laparoscopy Hysteroscopy.
Laparoscopy Hysteroscopy
Adanya
dukungan dari sarana kesehatan yang berbasis teknologi seperti
Laparoscopy Hysteroscopy menjadi alternatif solusi yang dapat
mendiagnosis dan menterapi dengan jejas (bekas) operasi yang minimal.
Laparoscopy
merupakan teknik pembedahan atau operasi minimal invasif (Minimal Invasive Surgery) yang dilakukan dengan membuat lubang (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Lubang digunakan untuk memasukkan alat yang dilengkapi dengan kamera yang memiliki resolusi tinggi untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor.
Ada dua
jenis penggunaan Laparoscopy Hysteroscopy, yaitu diagnostik dan untuk
operatif. Untuk diagnostik, dipakai untuk menilai apakah saluran telur
buntu atau tidak sedangkan untuk operatif dipakai untuk mengangkat
kista, myoma dan melepas perlekatan pada organ reproduksi
(adhesiolisis).
- Teknologi bedah invasif minimal.
- Penyembuhan lebih cepat sehingga lama tinggal di rumah sakit lebih singkat.
- Post operatif discomfort lebih singkat.
- Kosmetik yang lebih baik.
- Resiko perdarahan kecil.
- Resiko infeksi lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar